Rabu, 11 Juni 2014

Minta usul!!

Aku tau kalau blog ini berjudul Suka-Suka aku yang maksudnya aku bisa share apa aja yang aku suka di sini. tapi kok lama-lama aku merasa bingunng sendiri harus mengisi blog ini dengan apa lagi. Aku mau blog ini di sukai kalian yang membuka blog ini, jadi untuk itu tulisan aku kali ini meminta kalian untuk memberi aku usul. Aku mau kalian berkomentar dan memberikan usul pada aku tentang hal apa lagi yang aku harus masukin ke blog ini, hal apa yang akan menarik banyak peminat untuk buk blog aku.

aku seneng sih karena dari 3 blog aku, blog ini yang paling banyak peminatnya. yah emang sih ini blog pertama aku dan blog ini yang sifatnya netral. blog aku yang lain hanya membahas tentang Justin Bieber dan One Direction saja jadi mungkin peminatnya kurang banyak.

Nah sekali lagi aku minta tolong sama kalian buat ngasih usul ke aku apa yang harus aku tambah di blog ini. Makasih.  :)

Selasa, 29 April 2014

The Hunger Games: Catching Fire






Release Date: 22 March 2012 (Indonesia)
Genre: Action | Adventure | Sci-Fi
Durasi: 146 menit
Director: Francis Lawrence
Producer: Nina Jacobson, Jon Kilik
Stars: Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson and Liam Hemsworth
Studio: Color Force
Distributor: Lionsgate

Quality: BDRip 480p
Subtitle: Indonesia, English







Syinopsis:

The Hunger Games 2 Catching Fire telah hadir untuk melanjutkan kisah dari film pertamanya. Sekuel ini tetap menceritakan tentang Katniss Everdeen (JenniferLawrence) dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Apa yang terjadi setelah pasangan ini berhasil menjadi pemenang Hunger Games ke-74?
Katniss dan Peeta yang berasal dari Distrik 12 harus menjalani tur ke 11 distrik lainnya sebagai perayaan kemenangan. Di sini Katniss dan Peeta harus meyakinkan publik bahwa mereka benar-benar pasangan yang sedang saling jatuh cinta. Di lain pihak, Katniss sendiri merasa bimbang karena Gale Hawthorne (Liam Hemsworth) juga menunjukkan perasaan sukanya pada Katniss.
Sementara itu, Presiden Snow (Donald Sutherland) terlihat membenci Katniss dan mulai sedikit khawatir sejak gadis itu memenangkan Hunger Games. Menurutnya, Katniss bisa saja memicu adanya pemberontakan besar-besaran. Untuk itulah Snow pun berusaha melakukan strategi lain.
Katniss dan Peeta pun diwajibkan untuk mengikuti Hunger Games ke-75 atau yang disebut dengan Quartel Quell. Pertandingan ini merupakan edisi khusus Hunger Games yang diadakan setiap 25 tahun sekali. Dalam pertandingan tersebut, seluruh peraturan nyaris sama, namun di sini Katniss dan Peeta harus melawan wakil-wakil tiap distrik yang pernah memenangkan Hunger Games sebelumnya.
Tentu saja Quartel Quell bukan pertandingan yang mudah bagi Katniss maupun Peeta, karena tiap pesertanya terbukti memiliki ketangguhan yang tak bisa dianggap remeh dan jauh berbeda dari Hunger Games biasanya.



Watch Trailer










Cara Mendownload dari Link:

1. Klik Link



2. Akan muncul tampilan seperti berikut. Tunggu selama 5 detik lalu klik 'Skip Ad'.



3. Kemudian klik 'Download Free'.



4. Akan muncul countdown 25 detik. Tunggulah sebentar.



5. Lalu masukkan kode keamanan dalam kolom dan klik 'Next'.



6. Countdown lagi selama 19 detik. Sabaaaar :p



7. Setelah itu klik 'Or Click Here' jika tidak terdownload secara otomatis.



8. IDM akan muncul seketika, langsung deh klik 'Mulai Download'.






Selasa, 22 Oktober 2013

Suku Jawa






Suku Jawa adalah suku bangsa yang terbesar di Indonesia, dengan jumlahnya di sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan menghuni khususnya di provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur tetapi di provinsiJawa BaratBanten dan tentu sahaja di Jakarta, mereka juga banyak ditemukan.
              
1.      Sistem Kemasyarakatan
Sistem kekerabatan suku bangsa Jawa adalah bilateral (garis keturunan ayah dan ibu). Dalam sistem kekerabatan masyarakat Jawa, digunakan istilah-istilah sebagai berikut.
a.       Ego menyebut orang tua laki-laki adalah bapak/rama.
b.      Ego menyebut orang tua perempuan adalah simbok/ biyung.
c.       Ego menyebut kakak laki-laki adalah kang mas, kakang mas.
d.      Ego menyebut kakak perempuan adalah mbakyu.
e.       Ego menyebut adik laki-laki adalah adhi, dhimas, dik, atau le.
f.       Ego menyebut adik perempuan adalah ndhuk, denok, atau di.

Dalam masyarakat Jawa, istilah-istilah di atas merupakan tata cara sopan santun pergaulan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila melanggar nasihat orang tua akan sengsara atau disebut kuwalat.

Masyarakat Jawa juga terkenal kerana pembahagian golongan sosialnya. Pada dekad 1960-anClifford Geertz, pakar antropologi Amerika Syarikatyang ternama, membahagikan masyarakat Jawa kepada tiga buah kelompok:
1.    kaum santri
2.    kaum abangan
3.    kaum priyayi.

Menurut beliau, kaum santri adalah penganut agama Islam yang warak, manakala kaum abangan adalah penganut Islam pada nama sahaja atau penganut Kejawen, dengan kaum priyayi merupakan kaum bangsawan. Tetapi kesimpulan Geertz ini banyak ditentang kerana ia mencampurkan golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Pengelasan sosialnya juga dicemari oleh penggolongan kaum-kaum lain, misalnya orang-orang Indonesia yang lain serta juga suku-suku bangsa bukan pribumi seperti keturunan-keturunan ArabTionghoa dan India.


2.      Bahasa
Pulau Jawa adalah pulau yang sangat padat penduduknya dan memilki berbagai macam penduduk yang ad di dalamnya dan bahasa merupakan hal yang paling luas digunkana dalam sebuah kebudayaan. Bahasa jawa dibagi menjadi dua klasifikasi dialek. Yaitu dialek sosial dan dialek daerah. Karena bahasa ini terbentuk dari gradasi-gradasi yang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia maupun Melayu, meskipun tergolong rumpun Austronesia. Sedangkan dialek daerah ini didasarkan pada wilayah, karakter dan budaya setempat. Perbedaan antara dialek satu dengan dialek lainnya bisa antara 0-70%. Kelompok Bahasa Jawa Bagian Barat
- Dialek Banten
- Dialek Cirebon
- Dialek Tegal
- Dialek Banyumasan
- Dialek Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas)

Kelompok pertama di atas sering disebut bahasa Jawa ngapak-ngapak.
Kelompok Bahasa Jawa Bagian Tengah :
- Dialek Pekalongan
- Dialek Kedu
- Dialek Bagelen
- Dialek Semarang
- Dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
- Dialek Blora
- Dialek Surakarta
- Dialek Yogyakarta
- Dialek Madiun

Kelompok kedua di atas sering disebut Bahasa Jawa Standar, khususnya dialek Surakarta dan Yogyakarta.

Kelompok Bahasa Jawa Bagian Timur :
- Dialek Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro)
- Dialek Surabaya
- Dialek Malang
- Dialek Jombang 

3.      Kesenian
1)      Seni Bangunan
Rumah adat di Jawa Timur disebut rumah Situbondo, sedangkan rumah adat di Jawa Tengah disebut Istana Mangkunegaran. Istana Mangkunegaran merupakan rumah adat Jawa asli.

2)      Seni Tari
Tarian-tarian di Jawa beraneka ragam di antaranya sebagai berikut.
a. Tari tayuban adalah tari untuk meramaikan suasana acara, seperti: khitanan dan perkawinan. Penari tayuban terdiri atas beberapa perempuan.
b.Tari reog dari Ponorogo. Penari utamanya menggunakan topeng.
c. Tari serimpi adalah tari yang bersifat sakral dengan irama lembut.
d.               Tari gambyong.
e. Tari bedoyo.

3)      Seni Musik
Gamelan merupakan seni musik Jawa yang terkenal. Gamelan terdiri atas gambang, bonang, gender, saron, rebab, seruling, kenong, dan kempul.


4)      Seni Pertunjukan
Seni pertunjukan yang terkenal adalah wayang, selain itu juga kethoprak, ludruk, dan kentrung.



4.      Sistem pengetahuan
JAKARTA – Kebanggaan orang Jawa tampaknya belum pudar. Sebagai salah satu suku di Indonesia dengan populasi paling tinggi sekaligus konon kabarnya paling tua dalam hal peradaban, kebudayaan Jawa tak bisa disangsikan kemajemukannya. Mulai dari aksara kuno, perhitungan tanggal dan bulan, ramal-ramalan sampai dengan peninggalan candi tertua ada di budaya satu ini.
Tiga dari empat pemimpin bangsa ini pun berasal dari Jawa, tidak kurang pula jajaran menteri dan pejabatnya. Bahkan sebelum otonomi daerah dikampanyekan, gubernur di provinsi non-Jawa pun dipegang oleh orang suku Jawa. Bukan ingin mendiskreditkan suku satu ini, tapi demikianlah fakta berbicara.
Kultur Jawa sedemikian erat melekat pada bangsa kita. Bagi orang yang berminat mempelajari seluk beluk budaya Jawa, situs ini akan menjawab lengkap semua rasa ingin tahunya. Dilengkapi dengan search engine, situs yang terdiri atas 26 rubrik ini siap memberi informasi segala hal seputar Jawa.
Pada rubrik ”Sejarah” diungkap kisah kerajaan Jawa pertama sampai dengan perjuangan melawan Belanda dan masuknya Islam. Kisah Demak, Mataram dan Majapahit tidak ketinggalan diulas tuntas. Penggemar sastra yang ingin mempelajari sastra Jawa bisa meng-klik rubrik ini dan akan mendapat informasi tentang kemajuan sastra Jawa dari zaman Pakubuwono sampai Mangkunegaran.



5.      Religi (Sistem Kepercayaan)

Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa adalah Islam. Selain itu juga terdapat penganut agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Masyarakat Jawa percaya bahwa hidup diatur oleh alam, maka ia bersikap nrimo (pasrah). Masyarakat Jawa percaya keberadaan arwah/ roh leluhur dan makhluk halus seperti lelembut, tuyul, demit, dan jin.

Selamatan adalah upacara makan bersama yang telah diberi doa sebelumnya. Ada empat selamatan di Jawa sebagai berikut.
a.       Selamatan lingkaran hidup manusia, meliputi: hamil tujuh bulan, potong rambut pertama, kematian, dan kelahiran.
b.      Selamatan bersih desa, upacara sebelum, dan sesudah panen.
c.       Selamatan yang berhubungan dengan hari-hari/bulan-bulan besar Islam.


d.      Selamatan yang berhubungan dengan peristiwa khusus, perjalanan jauh, ngruwat, dan menempati rumah baru. Jenis selamatan kematian, meliputi: nelung dina (tiga hari), mitung dina (tujuh hari), matang puluh dina (empat puluh hari), nyatus (seratus hari), dan nyewu (seribu hari).




Politik





1.      Pengertian Politik
Politik adalah siasat/cara  atau taktik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya berkisar di lingkungan kekuasaan negara atau tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh penguasa negara. Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat dan bukan tujuan pribadi seseorang. Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok, termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu).
Kata politik berasal dari bahasa Belanda politiek dan bahasa Inggris politics, yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani yaitu politika(yang berhubungan dengan negara). Dan secara etimologi kata”politik” masih berhubungan dengan polisi, kebijakan. Kata “politis” berarti hal-hal yang berhubungan dengan politik. Kata “politisi” berarti orang-orang yang menekuni polik.

 Masih banyak lagi pengertian politik menurut dari para ahli, diantaranya adaah pengertian politik menurut:

1.      Joice Mitchel
Politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya.

2.      Roger F. Soltau
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan negara, dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu.

3.      Prof. Miriam Budiardjo
Politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan tujuan itu. Menurutnya politik membuat konsep-konsep pokok tentang negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision marking), kebijaksanaan (policy of beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

4.      Johan Kaspar Bluntchli
Ilmu politik memerhatikan masalah kenagaraan yang mencakup paham, situasi, dan kondisi negara yang bersifat penting.

5.      Hans Kelsen
Dia mengatakan bahwa politik mempunyai dua arit, yaitu sebagai berikut.
a.       Politik sebagai etik, yakni berkenaan dengan tujuan manusia atau individu agar   tetap  hidup secara sempurna.
b.      Politik sebagai teknik, yakni berkenaan dengan cara (teknik) manusia atau individu untuk mencapai tujuan.



2.      Manfaat Belajar Ilmu Politik
1)              Dengan mempelajari ilmu politik kita dapat mengerti bagaimana keadaan politik saat ini. Karena dengan mengerti kita tidak gampang dibodohi politik yang ada.
2)              Dengan mempelajari ilmu politik juga membuat kita memiliki kepekaan sosial terhadap situasi dan kondisi yang dialami masyarakat yang disebabkan oleh perubahan kebijakan politik.
3)              Dengan mempelajari ilmu politik kita juga dapat Mempelajari sifat dan tujuan dari negara,
4)              Dengan mempelajari ilmu politik kita dapat memahami gejala-gejala dalam kehidupan masyarakat,
5)              Dengan mempelajari ilmu politik kita dapat mempelajari kegiatan dalam suatu sistem kenegaraan.
6)              Dengan mempelajari ilmu politik kita dapat mempelajari segala bentuk kegiatan dalam sebuah sistem Negara.
7)              Dengan mempelajari ilmu politik juga kita jadi mengerti bentuk politik yang benar untuk negara dan bentuk politik yang salah untuk di gunakan dalam negara.



3.      Hubungan Ilmu Politik dengan Komunikasi

Politik memiliki banyak hubungan dengan ilmu-ilmu lain. Contohnya, ilmu politik dengan ilmu filsafat, ilmu politik dengan ilmu sejarah, ilmu politik dengan ilmu ekonomi, ilmu politik dengan ilmu psikologi dan masih banyak lagi.

Peran komunikasi memegang peran penting dalam mengupayakan kepekaaan setiap kejadian politik yang berlangsung. Setelah kita memahami apakah komunikasi dan definisi politik maka kita secara tidak langsung akan memahami pola hubungan komunikasi yang terjadi didalamnya. Secara umum juga dijelaskan bagaimana komunikasi politik muncul sebagai suatu bidang studi yang mencoba untuk berdiri sendiri. Pada perkembangannya, Komunikasi juga melahirkan apa yang disebut Komunikasi Politik.


Ilmu politik dengan komunikasi berhubungan sangat erat karena untuk keberhasilan sebuah politik perlu menerapkan ilmu komunikasi yang baik dan benar. Contohnya adalah seorang politikus yang ingin mendaatkan masa yang banyak harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar. Sedangkan politikus yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak dapat menjaga hubungan komunikasi yang baik dengan masanya maka dia tidak akan terpilih. Jadi pada dasarnya komunikasi yang baik dalam perpolitikan membuat seseorag mendapatkan nilai tambah di mata orang lain dan ilmu komunikasi sangat di butuhkan dalam praktek perpolitikan.




Makalah Kosep Islam Tentang Ketuhanan





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Penidikan Agama Islam yang berjudul “Konsep Islam Tentang Ketuhanan.” dapat selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya karya ilmiah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dosen pengasuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Budi Luhur
2. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan
3. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat kami selesaikan

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang tulus dan ihklas kepada semua pihak yang penulis sebutkan di atas. Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kamipun menyadari bahwa makalah yang telah kami susun dan kami kemas masih memiliki banyak kelemahan serta kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu penulis membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca mohon dimaafkan

Jakarta,  23 september 2013



Penulis



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN
A. Filsafat Ketuhanan Dalam Islam
B. Golongan - Golongan Dalam Islam







BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seorang muslim yang paripurna adalah nalar dan hatinya bersinar, pandangan akal dan hatinya tajam, akal pikir dan nuraninya berpadu dalam berinteraksi dengan Allah dan manusia, sehingga sulit diterka mana lebih dulu berperan kejujuran jiwanya atau kebenaran akalnya. Sifat kesempurnaan ini merupakan karakter Islam, yaitu agama yang membangun kemurnian aqidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksakta, karena dalam segi aqidah, Islam hanya menerima hal-hal yang menurut ukuran akal sehat dapat diterima sebagai ajaran aqidah yang benar dan lurus.

Konsep ketuhanan dalam islam mulai muncul setelah wafat-Nya Rasulullah Muhammad SAW. Karena muncul beberapa aliran yang sifatnya tradisional dan modern. Sering sekali terjadi pendapat dan tafsiran terhadap Al-quran dan Hadits. Ada yang melihat secara tekstual dan ada yang melihat secara kontekstual.

Dalam islam konsep ketuhanan merupakan hal utama dan paling awal yang harus diperbaiki karena itu merupakan pondasi yang menopang kehidupan keislamannya nanti. Pondasi itu harus benar-benar kuat dan kokoh karena kalau tidak itu akan mengurangi hakekat keislaman seorang manusia.

Pembuktian wujud tuhan seorang islam atau pembuktian wujud Allah sangatlah susah karena tidak ada yang pernah dan bisa melihat Allah tapi hal yang harus kita ketahui bahwa manusia tidak mungkin bisa ada tanpa pencipta, dunia dan alam ini tidak mungkin bisa ada tanpa pencipta.Tidak mungkin semua hal itu bisa ada tanpa adanya sang pencipta. Dan penciptanya itu adalah Allah. Manusia, hewan, dan alam ini adalah akibat sedangkan akibatnya adalah Allah SWT.

Keimanan seseorang tumbuh dari lingkungan, seorang anak yang lahir dari keluarga yang bagus ibadahnya kemungkinan besar ibadahnya juga bagus, keimanan akan tumbuh dengan baik ketika kita pelihara, harus ada pembiasaan dalam melakukan ibadah.

Beriman kepada Allah tidak hanya sekedar mengucapkan tapi harus dikuatkan dalam hati dan dibuktikan lewat perbuatan. Perbuatan yang kami maksud adalah perbuatan yang sesuai dengan ajaran agama islam.





BAB II
PEMBAHASAN

A. FILSAFAT KETUHANAN DALAM ISLAM

Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Bagi orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi) akan menambahkan pendekatan wahyu di dalam usaha memikirkannya. Jadi Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

Meyakini adanya Tuhan adalah masalah fithri yang tertanam dalam diri setiap manusia, namun karena kecintaan mereka kepada dunia yang berlebihan sehingga mereka disibukkan dengannya, mengakibatkan mereka lupa kepada Sang Pencipta dan kepada jati diri mereka sendiri. Yang pada gilirannya, cahaya fitrah mereka redup atau bahkan padam.

Walaupun demikian, jalan menuju Allah itu banyak. Para ahli ma’rifat berkata, “Jalan-jalan menuju ma’rifatullah sebanyak nafas makhluk.” Salah satu jalan ma’rifatullah adalah akal. Terdapat sekelompok kaum muslim, golongan ahli Hadis (Salafi) atau Wahabi, yang menolak peran aktif akal sehubungan dengan ketuhanan. Mereka berpendapat, bahwa satu-satunya jalan untuk mengetahui Allah adalah nash (Al Quran dan Hadis). Mereka beralasan dengan adanya sejumlah ayat dan riwayat yang secara lahiriah melarang menggunakan akal (ra’yu). Padahal kalau kita perhatikan, ternyata Al Quran dan Hadis sendiri mengajak kita untuk menggunakan akal, bahkan menggunakan keduanya ketika menjelaskan keberadaan Allah.

Perkataan Illah, yang selalu diterjemahkan "Tuhan" Dalam bahasa Alquran dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan dan dipentingkan oleh manusia, misalnya dalam QS.Al jatsiyah (45) ; 23.

Ayat diatas menunjukkan bahwa perkataan illah bisa mengandung arti berbagai benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan pribadi) maupun benda nyata (Fir’aun atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja). Untuk dapat mengerti dengan definisi Tuhan atau Illah yang tepat, berdasarkan logika Alquran sebagai berikut :
Tuhan (Ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya.

Dalam ajaran islam diajarkan “la ilaaha illa Allah”. Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”, kemudian baru diikuti dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam tuhan terlebih dahulu, sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan yaitu Allah.



B. GOLONGAN – GOLONGAN DALAM ISLAM

Dalam perkembangannya, golongan – golongan dalam Islam yang berlainan aqidah semakin banyak bermunculan. Berikut adalah golongan – golongannya:

1) Ahlussunnah wal Jama’ah
Ahlussunnah adalah satu – satunya aliran yang meyakini aqidah Islam secara lurus sesuai apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Nama Ahlussunnah wal Jama’ah sendiri memiliki arti pengikut sunnah Nabi Muhammad saw dan para Khulafa ur Rasyidin sahabat beliau. Ahlussunnah adalah golongan yang disebutkan dalam hadits sebagai satu – satunya aliran yang pengikutnya akan masuk surga. 

Golongan Ahlussunnah dirumuskan oleh Syeikh Abu Hasan ‘Ali Al-Asy’ari pada abad III Hijriyah sebagai reaksi terhadap kemunculan paham – paham aqidah yang sesat pada masa itu. Beliau adalah seorang ulama besar yang lahir di Basrah, Iraq – pada tahun 260 H. Tokoh besar Ahlussunnah lainnya adalah Syeikh Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidi. Beliau lahir di Desa Maturid, Samarkand – pada tahun 333 H. Beliau adalah ulama yang memperinci aqidah Ahlussunnah. 

2) Syi’ah
Syi’ah dalam Bahasa Arab memiliki arti “pengikut”. Golongan Syi’ah menyebut diri mereka sebagai “pengikut Ali bin Abi Thalib ra”. Golongan Syi’ah berkeyakinan bahwa khalifah yang sah sepeninggal Nabi Muhammad saw hanyalah Sayidina Ali bin Abi Thalib ra. 

Pendiri golongan ini adalah Abdullah bin Saba’, seorang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Pada masa kekhalifahan Sayidina Utsman bin Affan ra di tahun 30 H, Abdullah bin Saba’ memeluk agama Islam dan berkunjung ke Madinah. Sesampainya di Madinah, ia tidak mendapatkan sambutan sebagai tokoh besar sesuai yang diharapkannya dari khalifah sehingga ia menganggap umat Islam tidak menghargainya sebagaimana umat Yahudi menghargainya sebelum ia masuk Islam. Ia menjadi benci terhadap khalifah Utsman bin Affan ra sehingga membangun golongan sendiri dengan paham kekhalifahan Sayidina Utsman bin Affan ra dan 2 sahabat pendahulunya tidak sah, karena mereka merebut tahta khalifah dari Sayidina Ali bin Abi Thalib ra. 

Keyakinan Syi’ah yang bertentangan dengan Ahlussunnah adalah sebagai berikut:
a) Pemimpin yang sah pada masa khulafaur rasyidin hanya 1 yaitu Sayidina Ali bin Abi Thalib ra, ketiga sahabat lainnya (Sayidina Abu Bakar ra, Umar ra, dan Utsman ra) adalah pemimpin yang tidak sah karena merebut kekhalifahan dai Sayidina Ali ra.

b) Nabi Muhammad saw tidak digantikan oleh khalifah, melainkan imam-yang juga berkedudukan sebagai pemimpin agama layaknya nabi. Para imam bersifat maksum seperti nabi, tidak pernah berbuat dosa.

c) Roh para imam akan tetap ada dalam diri imam penggantinya secara turun – temurun dan suci

d) Pengikut Syi’ah memiliki syareat untuk “taqiyah”, yaitu menyembunyikan paham asli mereka dan memperlihatkan keyakinan Ahlussunnah pada dunia, sehingga hal ini melahirkan kebohongan dalam sikap mereka, dan kebohongan taqiyah ini tidak dosa menurut mereka.

e) Nikah Mut’ah adalah halal. Nikah Mut’ah adalah pernikahan tanpa wali dan saksi, yang jangka waktu hubungan pernikahannya ditentukan sesuai kesepakatan antara pengantin pria dan wanita sejak awal. Nikah Mut’ah membolehkan menikahi siapa saja, lebih dari 4 wanita. Setelah jangka waktu itu habis dan mahar dibayar, hubungan pernikahan berakhir. 

3) Khawarij
Golongan Khawarij didirikan oleh kumpulan orang – orang yang membenci Mu’awiyah karena ia melawan kekhalifahan yang sah, sekaligus membenci khalifah Ali bin Abi Thalib yang mereka anggap lemah dalam menegakkan kebenaran karena mau diajak berunding damai oleh pihak Mu’awiyah yang hampir kalah dalam Perang Siffin. Dalam bahasa Arab khawarij memiliki arti “keluar”, yakni orang – orang yang tak memihak Mu’awiyah maupun khalifah Ali bin Abi Thalib ra. 

Paham Khawarij yang keliru adalah sebagai berikut:
a) Setiap orang yang tidak setuju dengan paham mereka adalah kafir, dan orang – orang kafir halal darahnya.

b) Khalifah Ali bin Abi Thalib ra adalah kafir karena mau menerima ajakan perundingan damai dengan pihak pemberontak pada Perang Siffin, padahal ketika itu sudah hampir memenagkan pertempuran.

c) Mu’awiyah dan kelompoknya adalah kafir karena telah melawan kekhalifahan Sayidina Ali bin Abi Thalib ra.

d) Semua dosa adalah dosa besar. Setiap orang muslim yang berbuat dosa adalah kafir, wajib diperangi dan boleh dibunuh serta dirampas hartanya.

e) Anak – anak orang kafir yang meninggal sebelum baligh akan tetap dimasukkan ke neraka karena mengikuti orang tuanya yang kafir, padahal orang yang belum baligh tidak memiliki dosa. 

4) Murji’ah
Arti Murji’ah adalah orang – orang yang menangguhkan. Golongan Murji’ah adalah orang – orang yang menjauhkan diri dari pertikaian politik di awal abad 1 Hijriyah pada masa kekhalifahan Sayidina Ali bin Abi Thalib ra. Ketika mereka dimintai pendapat tentang kemelut politik di saat itu, mereka selalu menjawab, “Kita tunggu saja penyelesaian masalah ini sampai di hadapan Tuhan pada saatnya Hisab amal nanti, di situlah nanti kita melihat mana yang benar dan mana yang salah”. Lama – kelamaan opini ini semakin merembet ke segala hal dan kemudian membentuk pemikiran yang salah tentang aqidah sebagai berikut:

a) Iman itu cukup dengan mengenal hanya Tuhan dan para rasulNya. Setelah beriman seperti itu, maka dosa tidak berpengaruh. Tidak apa – apa melakukan dosa atau hal – hal yang membuat seseorang menjadi kafir seperti menghina nabi, Qur’an, dan lain – lain, sebagaimana perbuatan baik tidak ada artinya apabila seseorang masih kafir. 

b) Orang yang bersalah tidak perlu dihukum di dunia. Cukuplah Allah swt yang memberikan hukuman yang paling adil di akhirat nanti. Sehingga menurut keyakinan ini, hukum syareat Islam dianggap tidak perlu sehingga umat Islam tidak perlu menerapkan syareat Islam dalam kehidupan sehari – hari. 

5) Mu’tazilah
Mu’tazilah dalam bahasa Arab berarti “orang – orang yang memisahkan diri”. Nama Mu’tazilah mengacu pada sebutan untuk pendirinya, Washil bin Atha’. Washil bin Atha lahir pada tahun 80 H, beliau adalah murid dari ulama besar di Baghdad, Imam Hasan Bashri. Washil bin Atha’ menentang pelajaran yang diberikan gurunya berdasarkan Al-Qur’an dan hadits, serta membuat ajaran baru berdasarkan logika. 

Golongan Mu’tazilah adalah orang – orang yang lebih mempercayai rasionalitas mereka daripada Al-Qur’an dan hadits. Sehingga apabila ada ayat Al-Qur’an maupun hadits yang menurut mereka tidak masuk akal, mereka akan memutar – mutar maknanya sehingga sesuai dengan akal mereka. Ajaran – ajaran Mu’tazilah yang bertentangan dengan paham Ahlussunnah adalah:

a) Baik dan buruk adalah berdasarkan akal, bukan Al-Qur’an dan Hadits. Sehingga penilaian benar dan salah menjadi relatif karena akal manusia terus berkembang dan berubah seiring perkembangan budaya dan zaman. 

b) Allah tidak memiliki sifat apapun, karena kalau Allah memiliki sifat maka Allah tidak Maha Esa karena akan ada Allah itu sendiri dan sifatNya secara terpisah (contoh Allah Ar-Rahman berarti artinya adalah ada Allah dan ada Sang Maha Pengasih, keduanya terpisah. Berarti Allah tidak Maha Esa, karena ada Tuhan Allah dan Tuhan Maha Pengasih). 

c) Al-Qur’an adalah makhluk, diciptakan Tuhan. Padahal Al-Qur’an adalah firman Allah swt, bukan makhlukNya. 

d) Orang mu’min yang berbuat dosa besar akan dimasukkan ke neraka untuk selama – lamanya karena dosa besarnya, namun siksaan diperingan karena orang tersebut beriman sewaktu di dunia. Maka tempat orang itu kelak adalah bukan di neraka, yg siksaannya beratm tapi bukan juga di surga, yang bebas dari siksaan. Tempat mereka adalah di antara surga dan neraka. Ahlussunnah berkeyakinan hanya ada dua tempat di akhirat, yaitu surga dan neraka, tidak ada tempat antara. Sehingga orang mu’min yang berbuat dosa bisa saja mendapat ampunan total atas rahmat Allah swt, mendapat pengurangan siksa di neraka karena syafaat rasul saw, atau disiksa sesuai masa hukumannya di neraka kemudian setelah masa hukuman habis orang tersebut dibebaskan dari neraka dan dimasukkan ke surga. 

e) Nabi Muhammad saw tidak pernah melakukan perjalanan mi’raj, yang lokasi tujuannya adalah Sidratul Muntaha, dan hanya ditempuh dalam 1 malam, karena ini adalah sesuatu yang irasional. Padahal dalam hadits diterangkan bahwa rasul saw benar – benar menempuh perjalanan itu dengan jasad dan ruhnya dalam alam sadar serta bukan mimpi. 

6) Qadariyah
Arti Qadariyah adalah “paham kuasa”. Golongan Qadariyah adalah golongan yang memiliki paham “seluruh aktivitas manusia adalah hasil keinginan manusia itu sendiri tanpa ada campur tangan Tuhan”. Golongan ini merupakan cabang dari Mu’tazilah, karena paham Qadariyah lahir dari pemikiran Mu’tazilah. 

Paham Qadariyah amat bertentangan dengan keyakinan aqidah Ahlussunnah. Qadariyah meyakini bahwa Allah swt menciptakan manusia, kemudian berlepas tangan setelah itu. Sehingga Allah swt tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh manusia. Allah swt hanya akan melihat dan memperhatikan apa yang diperbuat oleh ciptaanNya tersebut. Hal ini amat berlawanan dengan keyakinan Ahlussunnah, dimana Allah swt adalah Maha Tahu akan semua perbuatan manusia, baik yang sudah, sedang, maupun belum dikerjakan. 

7) Jabariyah
Jabariyah dalam bahasa Arab memiliki arti “keterpaksaan”. Golongan Jabariyah adalah golongan yang memiliki keyakinan “Seluruh aktivitas manusia merupakan kemauan Tuhan. Manusia tidak dapat melakukan apa – apa dan hanya bergerak secara terpaksa mengikuti kehendak Tuhan”. Tidak ada konsep ikhtiar dalam keyakinan Jabariyah. 

Golongan Jabariyah didirikan oleh Jaham bin Safwan, sekretaris Harits bin Sureih, pejabat daerah Khurasan pada era pemerintahan Bani Umayyah. Popularitas Jaham semakin meningkat karena ia giat melakukan orasi menentang paham Qadariyah. Ia menyuarakan keyakinan Ahlussunnah akan seluruh perbuatan manusia pada hakikatnya dijadikan Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa. Namun pemikirannya terlalu radikal hingga mencapai kesimpulan bahwa manusia sama sekali tidak melakukan apa – apa dan hanya Tuhan yang menggerakkannya. 

Keyakinan Jabariyah yang menyimpang adalah sebagai berikut:
a) Tidak ada usaha dan ikhtiar manusia. Semua perbuatan manusia adalah dikendalikan Tuhan. Kalau manusia ibadah maka sebenarnya Tuhan-lah yang menggerakkannya, begitu pula kalau manusia berbuat dosa, berarti Tuhan-lah yang berdosa. Maka tidak apa – apa manusia berbuat maksiat karena sebenarnya Tuhan-lah yang menggerakkannya. 

b) Iman cukup hanya dengan diakui dalam hati. Padahal menurut keyakinan Ahlussunnah iman adalah pengakuan dalam hati dan ucapan yang didukung dengan tindakan nyata untuk membuktikannya. 

8) Najariyah
Golongan Najariyah didirikan oleh murid Basyar Al-Marisi, salah seorang guru besar penganut aliran Mu’tazilah, yaitu Abu Abdillah Husein bin Muhammad An-Najar. Nama Najariyah mengacu pada gelar pendirinya yaitu An-Najar. Golongan ini didirikan antara 198-218 H pada masa Khalifah Al-Ma’mun. 

Paham Najariyah berusaha menggabungkan paham aliran Mu’tazilah, Syi’ah, Ahlussunnah, Jabariyah, dan Murjiah menjadi satu. Cara ini tentu menghasilkan kesimpulan – kesimpulan yang saling bertentangan sehingga hanya memiliki sedikit pengikut dan pada akhirnya aliran ini punah.

Paham Najariyah yang sesat adalah sebagai berikut:
a) Orang mu’min yang berbuat dosa dan tidak bertaubat semasa hidupnya pasti akan dimasukkan ke neraka. Padahal menurut Ahlussunnah masih ada kemungkinan orang tersebut tidak masuk ke neraka karena mendapat syafaat dari rasul saw. 

b) Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata kepala manusia di surga. Padahal dalam keyakinan Ahlussunnah, orang yang masuk surga akan dapat melihat Allah swt dengan mata kepalanya sendiri sesuai QS Al-Qiyamah: 22-23. 

9) Musyabihah
Musyabihah dalam bahasa Arab memiliki arti “menyerupakan”. Golongan Musyabihah adalah orang – orang yang menyerupakan Allah swt dengan makhlukNya. Hal ini dikarenakan mereka menafsirkan ayat – ayat Qur’an hanya berdasarkan makna lugasnya, sedangkan banyak sekali ayat – ayat Qur’an yang justru maknanya adalah berupa kiasan.

Penafsiran yang salah tersebut menimbulkan keyakinan yang keliru sebagai berikut:
a) Allah swt memiliki tangan seperti manusia, menurut ayat:
“Tangan Allah di atas tangan mereka” (Al-Fath: 10)
Padahal ayat tersebut merupakan ungkapan yang bermakna kias. Arti sebenarnya adalah:
“Kekuasaan Allah di atas kekuasaan mereka” (Al-Fath: 10)

b) Allah swt duduk di atas tahta Arasy sebagaimana seorang Raja duduk di atas kursi raja, menurut ayat:
“Allah Ar-Rahman duduk di atas Arasy” (Thaha: 5)
Padahal arti kiasan ayat tersebut yang seharusnya adalah:
“Allah Ar-Rahman menduduki (menguasai) Arasy” (Thaha: 5) 

c) Allah swt memiliki tubuh yang bercahaya, berdasarkan ayat:
“Allah adalah cahaya langit dan bumi” (An-Nur: 35)
Padahal arti kiasan sebenarnya dari ayat tersebut adalah:
“Allah adalah pemberi petunjuk di langit dan di bumi” (An-Nur: 35) 

10) Wahabi
Paham Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Nama Wahabi mengacu pada nama orang tua pendiri aliran ini, yaitu Abdul Wahab. Muhammad bin Abdul Wahab lahir di Desa ‘Ainiyah, sebuah desa kecil di jazirah Arab, pada tahun 1115 H. Pemikirannya lahir dari literatur para tokoh Islam sesat dari masa – masa sebelumnya. Aliran Wahabi cenderung bersikap radikal dan mengkafirkan orang – orang yang tidak setuju dengan fatwa – fatwa mereka.

Fatwa – fatwa keliru Wahabi adalah sebagai berikut:
a) Ziarah kubur hukumnya haram, karena umat Islam tidak boleh berdo’a meminta kepada selai Allah swt, apalagi meminta kepada orang yang sudah mati. Padahal menurut paham Ahlussunnah ziarah kubur bukan berarti memohon pada ahli kubur yang diziarahi, melainkan mengunjungi makam – makam orang shaleh yang sudah meninggal. Hal ini ditujukan untuk mengingatkan kita akan jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perkembangan Islam semasa hidup mereka, mendo’akan kebaikan mereka, dan memohon pada Allah swt agar kita dapat melakukan amal yang lebih bernilai seperti mereka. 

b) Perayaan maulid nabi adalah mengada –ada dan hukumnya haram karena tidak ada contoh langsung dari Nabi Muhammad saw sendiri. Padahal isi acara perayaan maulid nabi adalah berdo’a bersama untuk meneladani kehidupan beliau saw dan sama sekali tidak mengandung hal – hal musyrik yang dilarang agama.

11) Ahmadiyah
Nama Ahmadiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Mirza Gulam Ahmad. Mirza Gulam Ahmad lahir di Desa Qadiyan, Punjab, Pakistan-pada tahun 1836 M. Mirza Gulam Ahmad menobatkan dirinya sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw. Pernyataan ini lahir dari pengaruh ajaran Syi’ah yang berkembang pesat di daerahnya ketika itu. Dalam keyakinan Syi’ah, kenabian dan kerasulan belum putus. Imam – imam mereka adalah para penerus kenabian Muhammad saw dan masih menerima wahyu Tuhan.

Paham sesat Ahmadiyah adalah sebagai berikut:
a) Mirza Gulam Ahmad, pendiri Ahmadiyah-adalah nabi. Padahal nabi tereakhir adalah nabi Muhammad saw. 

b) Perintah berjihad hanyalah untuk berjuang secara lisan. Padahal menurut paham Ahlussunnah jihad adalah segala bentuk usaha untuk memperjuangkan agama Allah swt, baik dalam bentuk ucapan maupun tindakan lainnya.